Secara tidak sengaja saat beres2 tumpukan buku dirumah yang sudah tidak sedap dipandang mata alias..sareukseuk.. hingga tak layak disebut kamar kerja atau kamar baca. 2 rak buku penuh, belum lagi dalam kardus . Akhirnya saat menyortir buku yg masih layak untuk disimpan atau di buang itu ada satu buku judulnya “ wajah dan Wisata” Kabupaten Kuningan yang diterbitkan 15 tahun yang lalu alias tahun 1984. saat Bupatinya Drs. H.Moch.Djufri Pringadi. …hehehe warna kertasnya sudah kuning akibat disimpan dalam kardus terlalu lama dan tak pernah dibuka hingga masuk kategori buku untuk di buang. Sebelum buku itu di buang iseng2 dibuka dulu dan dihalaman 62 ada Sejarah Ringkas Kabupaten DT II Kuningan. Barang kali suatu saat perlu materi ini, maka saya posting saja sebagai dokumentasi dan barangkali ada yang memerlukan plus menambah referensi atau bahan bandingan Sejarah Kuningan yang memang ada juga persi2 lainnya. Paling tidak itu yang saya dengar saat Sejarah Kuningan dibacakan setiap tahun oleh Sekretaris Daerah saat Sidang Paripurna memperingati Hari Jadi Kabupaten Kuningan.
Untuk penulisan ini saya akan membaginya menjadi beberapa sub bagian sbb. :
A. Sejarah Kuningan Periode Sebelum Masuknya Agama Islam 1. Konon sejak sekitar tahun 3500 SM, sudah ada tanda-tanda kehidupan masyarakat manusia di daerah yang sekarang bernama Kabupaten Kuningan. Peninggalan – peninggalannya ditemukan disekitar lereng2 sebelah timur Gunung Ciremai, ini terdapat hampir disemua kecamatan mulai dari kecamatan Mandirancan, Pasawahan sampai Subang. Peninggalan-peninggalan tersebut berupa tanda-tanda kebudayaan yang menunjukan peri kehidupan masyarakat manusia pada zaman purbakala yang sudah mencapai tingkat kebudayaan relatif tinggi. Salah satu contoh bekas pemukiman tersebut terdapat di Cipari Kecamatan Cigugur yang sekarang sudah dibangun Taman Purbakala sebagai salah satu bentuk rekonstruksi pemukiman masyarakat manusia berkebudayaan pada zaman purbakala. 2. Kebudayaan masyarakat kuningan tersebut kemudian mendapat pengaruh dan diresapi kebudayaan asing dari India seperti yang diungkapkan oleh bekas-bekas kebudayaan India yang ditinggalkan di bukit Sanghiang. Disitu telah berwujud suatu kekuatan politik dalam bentuk Negara dengan nama Kuningan yang lahir pada sekitar permulaan abad ke 8 Masehi. Tepatnya pada tanggal 11 April 732 M Negara Kerajaan Kuningan berdiri di bawah pimpinan Seuweukarma yang bergelar Rahingtang Kuku, Juga disebut Sang Kuku dan bersemayam di Arile dan Saunggalah. Seuweukarma sendiri sebelumnya adalah Raja Galuh dan kemudian oleh Dangiang Guru dinobatkan menjadi Raja di Kuningan. 3. Seuweukarma berasal dari keturunan Galuh,masa kecilnya bernama Demunawan, seorang penganut agama Sanghiyang (Hindu) dan memiliki ajian Dangiang Kuning . Dengan pengaruh ajian tersebut pula hingga Pemerintah Kuningan dapat meliputi wilayah melayu. Ajian ini berisi perihal ajaran Keparamartaan, yaitu kebenaran tertinggi yang dicapai dibidang kerohanian/kebatinan mengenai kasih sayang kepada sesama manusia. Seuwuekarma juga terkenal sebagai raja yang menjadi sumber penerangan untuk orang banyak. Dibawah pemerintahannya rakyat merasa aman, sentausa dan bahagia. Selain Ajian Dangiang Kuning(Keparamartaan), beliau berpegang teguh pula pada ajaran Sanghiang Darma ( ajaran kitab-kitab suci) dan Sanghiang Siksa yang memberikan 10 pedoman hidup yaitu :
-
Tidak membunuh mahluk hidu.
- Tidak mencur.
- Tidak berzinah
- Tidak berdusta
- Tidak mabuk
- Tidak makan bukan pada waktunya
- Tidak menonton, menari, menyanyi dan main musik.
- Tidak mewah dalam berpakaian
- Tidak tidur ditempat yang empuk
- Tidak menerima emas dan perak
5. Seuweukarma bertahta sampai mencapai usia yang sangat tinggi sampai kemudian timbul persaingan pemerintahan antara Seuweukarma dengan Sanjaya yang memegang kekuasaan daerah Kerajaan Galuh sebelah timur. Setelah Sanjaya memerintah/menguasai Kuningan selama 9 tahun, beliau digantikan oleh anaknya Rahiang Tamperan yang mempunyai dua orang anak yaitu Sang Manarah dan Rahiang Banga. Kedua orang putra raja ini setelah dewasa timbul perkelahian untuk memperebutkan kekuasaan orang tuanya dan diakhiri dengan pembagian dan pemisahan daerah kekuasaan. Sang Manarah menjadi raja di sebelah timur dan Rahiang Banga menguasai daerah Kuningan yang dahulunya dibawah penguasaan Rahiangtang Kuku. 6. Sesudah Rahiang Banga, pada tanggal 22 Juli 1175 M, Kuningan dijadikan pusat pemerintahan Kerajaan Sunda di bawah Rakean Darmasiksa anak ke 12 dari Rahiang Banga. Setelah bertahta 12 tahun di Saunggalah Kuningan kemudian keratonnya dipindahkan oleh Rakean Darmasiksa ke Pakuan Pajajaran dan bertahta selama 110 tahun. 7. Selanjutnya Kuningan merupakan bagian dari Kerajaan Pajajaran yang namanya diganti menjadi “Kejene” yang ada dibawah kekuasaan Aria Kamuning. Kejene itu sendiri artinya kuning atau emas. 8. Nama “kuningan” diambil dan nama ajian “Dangiang Kuning” ditinjau dari makna sebagai lambang. Nama “Kuningan” berarti kuning yang agung. Yang dihormati dan dimuliakan 9. jika dilukiskan dengan silsilah tokoh-tokoh pemerintahan kuningan sebelum masuknya agama islam ialah sebagai berikut. 10. Lebih jelasnya silsilah Seuweukarma adalah sbb. : B. Sejarah Kuningan Periode sesudah masuknya Islam.. Tunggu posting selanjutnya … Kuningan Dalam Sejarah ( Bagian 2 )
Masih ada lanjutanya ya.. meluncur ke TKP ah..
ReplyDeleteIni baru bagian satui yah... lanjut ah..
ReplyDeleteYups gitu toh ceritanya.. makasih ya...
ReplyDeleteIch schätze Sie! Lassen Sie mich sehen wie ein guter Artikel, und ich habe den Drang, einen Kommentar auf deinem Artikel habe ich etwas auf thomas sabo schmuck empfehlen machen
ReplyDeleteblog urang kuningan http://urangwinduherang.blogspot.com/
ReplyDeletebelajar sejarah lagi nih??
ReplyDeletentar muat juga tentang sejarah perak ama perunggu yah??he3
ReplyDeleteDaerah kuningan masih mistis gt kan ya denger2..
ReplyDeleteTerapi Ion Elektrik Rendam Kaki Detox
Peluang Usaha Rumahan
Terapi Ion
Manfaat Terapi Ion Elektrik
Terapi Ion Elektrik
Terapi Kesehatan Murah
Peluang Usaha Modal Kecil
Harga Paket Alat Terapi Ion Elektrik
boleh tidak saya dapat kopi buku wajah dan wisata kabupaten kuningan ?
ReplyDeletesaya bersedia mengganti ongkos kopi dan ongkos kirim
terima kasih